Bagian
Keuangan :
- -
Membuat Surat Permintaan LPJ dan LPK, yang dikirim ke
bagian penjualan, bagian produksi, bagian pemasaran, dan bagian
administrasi.
- -
Menerima laporan dari bagian penjualan, bagian
produksi, bagian pemasaran, dan bagian administrasi.
- -
Membuat
laporan laba rugi dalam bentuk dokumen dengan catatan pajak dan bunga
serta beban-beban lain sudah dimasukkan, yang pertama dikirim ke pemimpin
dan yang kedua di arsip.
Bagian
Penjualan :
- Menerima surat
permintaan LPJ dan LPK dari bagian keuangan
- Membuat LPJ dan LPK
Penjualan, yang menghasilkan 2 laporan hasil penjualan dan 2 laporan
return penjualan. Laporan hasil penjualan yang pertama dikirim ke bagian
keuangan dan yang kedua di arsip. Laporan return penjualan yang pertama
dikirim ke bagian keuangan dan yang kedua di arsip.
Bagian
Produksi :
- Menerima surat
permintaan LPJ dan LPK dari bagian keuangan
- Membuat LPJ dan LPK
Produksi, yang outputnya berupa 2 laporan biaya produksi. Laporan biaya
produksi yang pertama dikirim ke bagian keuangan dan yang kedua di arsip.
Bagian
Pemasaran :
- - Menerima surat
permintaan LPJ dan LPK dari bagian keuangan
- -
Membuat LPJ dan LPK Pemasaran, yang outputnya berupa 2 laporan
biaya pemasaran. Laporan biaya pemasaran yang pertama dikirim ke bagian
keuangan dan yang kedua di arsip.
Bagian
Administrasi :
- Menerima surat
permintaan LPJ dan LPK dari bagian keuangan
- Membuat LPJ dan LPK
Administrasi, yang outputnya berupa 2 laporan administrasi. Laporan
administrasi yang pertama dikirim ke bagian keuangan dan yang kedua di
arsip.
Pimpinan :
- Menerima laporan laba
rugi dari bagian keuangan dan kemudian diarsip.
FLOWCHART SIKLUS PENDAPATAN
Siklus
Pengeluaran
Siklus Pengeluaran adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang dan jasa.
Tujuan utama dalam siklus pengeluaran adalah untuk meminimalkan biaya total memperoleh dan memelihara persediaan, perlengkapan, dan berbagai layanan yang dibutuhkan organisasi untuk berfungsi.
Apakah tiga aktivitas bisnis dasar dalam siklus pengeluaran ?
a) Memesan barang, Perlengkapan dan jasa (layanan)
Aktivitas utama pertama dalam siklus pengeluaran adalah memesan persediaan atau perlengkapan.
• Metode pengendalian persediaan tradisional ini sering disebut: kuantitas pesanan ekonomis [EOQ]):
- Pendekatan ini didasarkan pada perhitungan jumlah optimal pesanan untuk meminimalkan jumlah biaya pemesanan, penggudangan dan kekurangan persediaan.
• Metode-metode pengendalian persediaan alternatif :
- MRP (material requirement planning)
Pendekatan ini bertujuan mengurangi tingkat persediaan yang dibutuhkan dengan cara menjadwalkan produksi, bukan memperkirakan kebutuhan.
- JIT (just in time)
Sistem JIT berusaha untuk meminimalkan, jika bukan menghilangkan, baik biaya penggudangan maupun kekurangan persediaan.
b) Menerima dan menyimpan barang, Perlengkapan dan jasa (layanan)
Aktivitas bisnis utama kedua dalam siklus pengeluaran adalah penerimaan dan penyimpanan barang yang dipesan.
• Keputusan-keputusan penting dan kebutuhan-kebutuhan informasi:
- Bagian penerimaan mempunyai dua tanggung jawab utama:
1. Memutuskan apakah menerima pengiriman
2. Memeriksa jumlah dan kualitas barang
Laporan penerimaan adalah dokumen utama yang digunakan dalam subsistem penerimaan dalam siklus pengeluaran, laporan ini mendokumentasikan rincian mengenai: setiap kiriman, termasuk tanggal penerimaan, pengiriman, pemasok, dan nomor pesanan pembelian.
Bagi setiap barang yang diterima, laporan ini menunjukkan nomor barang, deskripsi, unit ukuran, dan jumlah barang yang diterima.
- Membayar barang, Perlengkapan dan jasa (layanan)
Aktivitas utama ketiga dalam siklus pengeluaran adalah menyetujui faktur penjualan dari vendor untuk pembbayaran.
1. Bagian utang usaha menyetujui faktur penjualan untuk dibayar
2. Kasir bertanggung jawab untuk melakukan pembayaran
Siklus Pengeluaran adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang dan jasa.
Tujuan utama dalam siklus pengeluaran adalah untuk meminimalkan biaya total memperoleh dan memelihara persediaan, perlengkapan, dan berbagai layanan yang dibutuhkan organisasi untuk berfungsi.
Apakah tiga aktivitas bisnis dasar dalam siklus pengeluaran ?
a) Memesan barang, Perlengkapan dan jasa (layanan)
Aktivitas utama pertama dalam siklus pengeluaran adalah memesan persediaan atau perlengkapan.
• Metode pengendalian persediaan tradisional ini sering disebut: kuantitas pesanan ekonomis [EOQ]):
- Pendekatan ini didasarkan pada perhitungan jumlah optimal pesanan untuk meminimalkan jumlah biaya pemesanan, penggudangan dan kekurangan persediaan.
• Metode-metode pengendalian persediaan alternatif :
- MRP (material requirement planning)
Pendekatan ini bertujuan mengurangi tingkat persediaan yang dibutuhkan dengan cara menjadwalkan produksi, bukan memperkirakan kebutuhan.
- JIT (just in time)
Sistem JIT berusaha untuk meminimalkan, jika bukan menghilangkan, baik biaya penggudangan maupun kekurangan persediaan.
b) Menerima dan menyimpan barang, Perlengkapan dan jasa (layanan)
Aktivitas bisnis utama kedua dalam siklus pengeluaran adalah penerimaan dan penyimpanan barang yang dipesan.
• Keputusan-keputusan penting dan kebutuhan-kebutuhan informasi:
- Bagian penerimaan mempunyai dua tanggung jawab utama:
1. Memutuskan apakah menerima pengiriman
2. Memeriksa jumlah dan kualitas barang
Laporan penerimaan adalah dokumen utama yang digunakan dalam subsistem penerimaan dalam siklus pengeluaran, laporan ini mendokumentasikan rincian mengenai: setiap kiriman, termasuk tanggal penerimaan, pengiriman, pemasok, dan nomor pesanan pembelian.
Bagi setiap barang yang diterima, laporan ini menunjukkan nomor barang, deskripsi, unit ukuran, dan jumlah barang yang diterima.
- Membayar barang, Perlengkapan dan jasa (layanan)
Aktivitas utama ketiga dalam siklus pengeluaran adalah menyetujui faktur penjualan dari vendor untuk pembbayaran.
1. Bagian utang usaha menyetujui faktur penjualan untuk dibayar
2. Kasir bertanggung jawab untuk melakukan pembayaran
BATASAN DFD
Contoh gambar
DFD dibawah ini :
SIKLUS
PENGELUARAN Dalam DFD
Tujuan utama
siklus pengeluaran adalah untuk meminimalkan biaya total untuk pembelian dan
pemeliharaan persediaan, pasokan, dan berbagai jasa yang diperlukan untuk
menjalankan organisasi
Pembelian
Fungsi yang
terkait dengan proses pembelian :
Gudang/Bagian
Lain
Pembelian
Penerimaan
Hutang Dagang
Kasir/Pembayaran
Gudang
Pembelian
terjadi karena adanya permintaan barang/bahan dari suatu bagian atau gudang
karena persediaan yang ada habis. Bagian manapun dalam suatu organisasi dapat
melakukan permintaan pembelian dengan mengeluarkan Surat Permintaan Pembelian
(Purchase Requisition/PR). Jika pesanan sudah datang dan sudah diperiksa oleh
bag. Penerimaan, bag, Gudang akan menerima laporan penerimaan untuk disetujui,
jika sudah disetujui maka laporan penerimaan barang tersebut akan diberikan ke
bag. Pembelian.
Pembelian
Bagian
pembelian yang menerima PR kemudian menerbitkan Purchase Order (PO) untuk
dikirim ke pemasok terpilih. Selain dikirim ke pemasok, tembusannya dikirim ke
bag. Penerimaan dan bag. Hutang Dagang.
Bagian
Penerimaan
Bag. Penerimaan
bertanggung jawab memeriksa kondisi barang yang diterima dan menyesuaikan
antara Bill of Ladding yang terdapat pada barang yang dikirim dengan barang
yang dipesan pada PO. Setelah diperiksa dan dibandingkan maka bag. Penerimaan
harus membuat Laporan Penerimaan dan diberikan kepada bag. Gudang untuk meminta
persetujuannya.
Bagian Hutang
Dagang
Bagian Hutang
Dagang menerima nota penerimaan, PO, PR, dan Faktur untuk dibandingkan dan
kemudian membuat voucher pengeluaran kas yang akan diberikan kepada bagian
Kasir. Selain kegiatan diatas dia juga melakukan kegiatan pencatatan kedalam
jurnal dan buku besar.
Bagian Kasir
Setelah
menerima voucher yang dilampiri oleh 4 dokumen dari bag. Hutang Dagang, Bag.
Kasir mengeluarkan cek untuk pembayaran hutang.
Aplikasi
Pembelian Dalam Lingkungan PDE
Pengumpulan
data
Sama seperti
siklus penjualan, semua data yang akan masuk ke dalam sistem harus di ubah
menjadi machine readable form. Ada beberapa cara dalam mengumpulkan data,
antara lain : semua dokumen PR dikumpulkan dan diberikan kepada seorang pegawai
PDE untuk dientry atau tiap bagian mempunyai komputer on-line yang digunakan
untuk mengisi PR secara on-line, atau yang lebih canggih, komputer dapat secara
langsung membuat PR jika mendeteksi adanya kekurangan persediaan di Gudang.
Untuk bagian
penerimaan juga diperlukan perubahan data, caranya adalah menempatkan unit
komputer on-line di bag. Penerimaan. Jika barang datang, petugas hanya
memasukkan no. PO kemudian mencocokkan dengan barang yang diterima dan membuat
beberapa perubahan yang perlu.
Untuk bagian
penagihan sama, cara yang paling efektif adalah petugas memasukkan no. PO ke
dalam sistem, kemudian sistem akan terhubung ke file PO dan file Penerimaan,
sehingga komputer akan dapat menampilkan isi dari suatu faktur. Kemudian
petugas membandingkannya dengan faktur yang diterima dan membuat beberapa
perubahan faktur yang ditampilkan oleh komputer.
Pemrosesan awal
data
Semua data yang
ada dimasukkan ke dalam sistem, digabungkan, diurut, dan di edit untuk kemudian
di validasi.
Pemrosesan
lanjut
Jika semua
sudah valid dan beberapa perubahan yang perlu sudah dilaksanakan, maka bag.
Pembelian memasukkan kode untuk mensahkan PR dan kemudian mencetak PO. Cara
yang sama dilakukan pada bag. Penerimaan. Begitu pula bag. Hutang Dagang,
disana faktur di cek setelah itu disahkan dengan memasukkan kode tertentu.
Update data
Dalam
pemrosessan batch maupun on-line, tiap-tiap kelompok data transaksi dimasukkan
kedalam suatu file transaksi.
Untuk dok. PR,
PR yang telah disahkan di update ke file inventory (untuk merubah data pada
field “barang sedang dipesan”).
Untuk Laporan Penerimaan di update ke file pemasok
(untuk melihat kinerja pemasok), dan file inventori (untuk menambahkan jumlah
persediaan).
singkatan dari LPJ dan LJK apa ya??
BalasHapus